Menurut saya, sangat berarti. Shakespeare was wrong!
Tersebutlah:
- Desa Timbun Tulang di Kalsel.
- Desa Pocong di Bangkalan.
- Desa Toket di Madura.
- Desa Tutup di Blora.
- Desa Kebocoran di Banyumas.
- Dusun Koplak di Sleman.
Hehehe...
Mungkin Anda kaget mendengar nama-nama di atas. Tapi itu beneran ada. Nyata. Nggak mengada-ngada. Apalah arti sebuah nama? Itu kata sebagian orang. Namun tidak demikian dalam bisnis, terutama dalam marketing. Sebagai motivator bisnis saya tidak pernah main-main soal nama.
Segala image, spirit, dan visi yang akan dibangun, bermula dari sebuah nama. Sekali lagi, bermula dari sebuah nama.
- Go-Jek
- Net TV
- Indomie
Jelas, mereka tidak sembarang dalam memilih nama. Apa image, spirit, dan visi mereka, tersirat dari nama mereka. Saya juga berharap Anda tidak sembarang dalam memilih nama atau merek. Entah itu dalam keluarga atau dalam bisnis.
Selain mencerminkan image, spirit, dan visi, hendaknya nama juga mudah ditulis (writable) dan mudah disebut (speakable). Kalau serba sulit, maka akan memperlambat viral di media sosial. Masih banyak syarat lainnya. Kapan-kapan kita bahas.
Untuk mengundang Ippho Santosa, klik www.ippho.com
Seminar Motivasi bersama BI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar