Dalam seminar pengembangan diri pada seminar nasional, saya sering berseru, "Agar keluar dari kemiskinan, sepertinya kita perlu sikap yang yang benar, bukan sekedar ilmu yang tepat." Sikap? Ya, sikap. Untuk jelasnya, simak saja tulisan berikut.
Motivator Indonesia - Ippho Santosa
Pertama, sebaik-baiknya berharap dan meminta hanya kepada Yang Maha Kaya, bukan kepada makhluk-Nya yang kadang cuma berlagak kaya. Terus, ngapain kita ngarepin dan nyalahin orang lain? Orang-orang yang bermental kaya pasti setuju dengan pernyataan saya ini.
Kedua, kita introspeksi. Kok dia nggak mau membantu? Selama ini, apa kekuranganku? Ketika meminta, gimana sikap dan caraku? Mungkinkah aku nggak pantas dan nggak bisa dipercaya untuk dibantu? Kenapa Tuhan-ku Yang Maha Pemurah tidak menggerakkan hati si kaya untuk membantu? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya. Introspeksi, itu jauh lebih baik.
Ketiga, belajar ilmu uang agar ke depan tidak keteteran uang lagi. Misalnya ilmu bisnis, properti, emas, dan reksadana. Ini lebiiiiih memberdayakan. Dan di sini saya tidak bermaksud menyinggung Anda atau siapapun. Ini kesimpulan saya, berdasarkan pengalaman sewaktu miskin dan susah dulu.
Ditulis oleh Ippho Santosa. Untuk mengundangnya in-house seminar, klik >> Motivator
Tidak ada komentar:
Posting Komentar